Wanita Tersangka Cabuli 17 Anak Jambi Lapor Polisi, Mengaku Diperkosa

Trending 7 months ago

Yunita (20), tersangka pencabulan 17 anak di Kota Jambi, membikin laporan ke polisi mengaku telah diperkosa oleh delapan anak. Ilustrasi. Yunita (20), tersangka pencabulan 17 anak di Kota Jambi telah membikin laporan ke polisi mengaku telah diperkosa oleh delapan anak. (iStock/Evgen_Prozhyrko)

Jakarta, CNN Indonesia --

Yunita (20), tersangka pencabulan 17 anak di Kota Jambi rupanya sudah membikin laporan di Mapolresta Jambi, Jumat (3/2). Ia membikin laporan bahwa sebanyak delapan anak telah melakukan pemerkosaan pada dirinya.

"Perkara nan dilaporkan dan nan kita tangani di Polresta Jambi itu Pasal 285. Y mengaku diperkosa oleh sejumlah anak," kata Kanit PPA Satreskrim Polresta Jambi, Ipda Chrisvani Saruksuk, Senin (6/2).

Pengakuan Yunita, dia menjadi korban pemerkosaan di rumahnya sendiri, di Kelurahan Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi. Rumah tersebut pun menjadi tempat kejadian perkara (TKP) atas kasus pencabulan 17 anak.

Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta mengatakan pihaknya sedang konsentrasi menyelidiki kasus pencabulan dengan korban sebanyak 17 anak. Setelah itu, barulah menimbang hasil penyelidikan nan dilakukan Polresta Jambi.

"Sudah beberapa korban nan melaporkan. Fokus kami ini dahulu. Nanti kita lihat hasil penyelidikan nan dilakukan oleh Polresta Jambi," katanya.

Ia pun mengatakan sebagai warga, Yunita berkuasa membikin laporan itu. "Kita tidak bisa menolak pengaduan. Tetapi kudu didukung saksi dan buktinya," ujarnya.

Sesuai penyelidikan Polda Jambi, Yunita melakukan serangkaian kekerasan seksual di rumahnya. Ia memanfaatkan upaya persewaan PlayStation untuk merayu hingga memaksa korban agar memenuhi gairah nan tidak wajar.

"Salah satunya diberikan tambahan waktu main video game. Iming-iming seperti itu," tutur Andri.

Bahkan, sebagian korban pun dipaksa untuk menyentuh payudaranya. Bila tidak melakukannya, korban tidak boleh pulang alias tidak dibukakan pintu.

Tak hanya pencabulan, para korban diminta memandang aktivitas seksual tersangka berbareng suaminya melalui cela jendela, serta diminta untuk menonton movie porno. Suami Yunita sebelumnya sama sekali tidak mengetahui tindakan itu.

Yunita diduga mempunyai perilaku nan menyimpang. Yunita kerap menakut-nakuti bakal membunuh anaknya nan tetap berumur 10 bulan, jika tidak dilayani sang suami.

Tidak hanya itu, suami Yunita juga memandang wanita tersebut melukai dirinya dengan menggunakan silet.

Fakta ini didapatkan Polda Jambi usai memeriksa suami dan ibu mertua tersangka. Temuan tersebut bakal dikonfirmasi hasil pemeriksaan kejiwaan.

Awal mula kasus terungkap

Sebelum kasus ini terungkap Yunita mengaku pada suaminya bahwa dirinya bakal diperkosa oleh anak-anak tersebut. Pengakuan ini pun sempat menghebohkan masyarakat sekitar.

"Si istrinya (Yunita) berbicara alias ngadu pada suaminya bahwa dia mau diperkosa oleh anak-anak ini. Sudah dipegang anak-anak ini. Katanya sudah disekap-lah, dan sebagainya. Kami terima pengaduan seperti itu," ungkap laki-laki berinisial E, salah satu orang tua korban.

Namun, Yunita menunjukkan gelagat nan mencurigakan saat berbincang pada warga. "Dia bercerita sembari ketawa-ketawa, dalam hati saya asing orang ini," ujar E.

Karena merasakan kejanggalan itu, E melakukan interogasi pada sejumlah anak. Ia meminta anak-anak itu jujur dengan mengungkapkan apa nan sebenarnya terjadi.

"Jujur semua anak-anak itu bahwa mereka memang dipaksa" katanya.

Setelah mengetahui kebenaran sebenarnya, family korban tidak langsung melapor ke kepolisian, melainkan meminta keterangan dari Yunita berbareng ketua RT. Tetapi, Yunita tidak mengaku dan tetap menyebut dirinya sebagai korban.

Bahkan, Yunita menunjukkan sikap nan menyinggung family korban. Karena itu pula, salah satu orang tua korban melapor ke Polda Jambi hingga kasus ini terungkap.

Korban pencabulan itu berjumlah 17 orang, nan terdiri dari enam anak wanita dan 11 anak laki-laki. Mereka berumur 8 sampai 15 tahun.

Sesuai hasil pemeriksaan UPTD PPA Provinsi Jambi, sebagian anak tersebut menunjukkan ketakutan, kecemasan, dan merasa berdosa sebagai akibat serangkaian kekerasan seksual itu.

(msa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Source cnnindonesia.com
cnnindonesia.com