frd | CNN Indonesia
Senin, 06 Feb 2023 20:34 WIB
Bagikan :
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (keempat kanan) memotong tumpeng saat tasyakuran satu abad NU di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (5/2/2023). (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Surabaya, CNN Indonesia --
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menggelar Kirab Kebangsaan, sebagai rangkaian seremoni Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Kirab itu diikuti 500 orang, dengan rute Graha Gus Dur Surabaya hingga Monumen Jayandaru, Alun-alun Sidoarjo. Tapi mereka tidak mampir ke Stadion GOR Delta Sidoarjo, tempat resepsi Puncak Harlah Satu Abad NU digelar.
Sekitar 500 orang itu kirab dengan menggunakan mobil dan motor. Mereka mengenakan kaus bertuliskan 'Aku NU, Aku PKB'. Mereka juga membawa bendera NU dan PKB.
Ketua PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan rasa syukurnya lantaran NU telah masuk usia ke-100. Ia pun mendoakan puncak resepsi satu abad NU melangkah lancar.
"Jadi rangkaiannya banyak, selain DPW PKB Jatim, DPC, PAC se Jatim semua melakukan aktivitas bergembira, berterima kasih bahwa NU masuk usia satu abad. Sekaligus kami mendoakan untuk penduduk NU nan mengikuti rangkaian peringatan satu abad NU diberi kesehatan, keberkahan, diberi keselamatan baik dari luar provinsi maupun dari Jatim," kata Halim di Sidoarjo, Senin (6/2).
Politikus nan berkawan disapa Gus Halim ini mengatakan, PKB sebagai bagian dari NU bakal melayani penduduk NU dalam setiap aspek kehidupan, termasuk aktif memberikan pelayanan saat aktivitas resepsi satu abad NU.
"Sekarang waktunya PKB untuk bergerak semaksimal mungkin melayani penduduk NU dan seluruh penduduk umat manusia. Jadi Prinsipnya gimana PKB nan 25 tahun ikut melakukan khidmat sebagaimana khidmat NU kepada umat. Jadi PKB bagian dari NU, tentu tugasnya melalui jalur politik melalukan tugas Jami'yah NU," katanya.
Gus Halim nan juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini menegaskan tidak perlu ada perdebatan kembali soal PKB adalah adalah bagian dari NU alias bukan. Sebab, secara historis dan berkas, faktanya PKB memang dilahirkan oleh NU.
"Enggak usah ada penegasan, kita enggak usah berbincang tentang PKB anak kandung NU, lantaran itu sudah historisnya. Kita enggak usah berbincang soal itu, semua arsip ada dan surat-surat resmi PBNU ada ditandatangani oleh Ketum PBNU dan Rais Aam PBNU," ucapnya.
"Itu arsip sejarah nan menjadikan kita enggak perlu berdebat enggak usah berdiskusi, PKB bakal bergerak semaksimal mungkin melayani penduduk NU," tambahnya.
Dalam Kirab Kebangsaan ini, para pengurus DPW PKB Jatim juga memberikan santunan kepada anak yatim, para ojek online perempuan, dan disabilitas.
Tak hanya itu, Selasa (7/2) besok, PKB Jatim juga menyiapkan stand untuk berbagi makanan dan minuman cuma-cuma bagi Nahdliyin, nan mengikuti resepsi puncak satu abad NU, dengan mendirikan tenda sebanyak lima titik sekitar Gor Delta Sidoarjo.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Pusat Harlah Satu Abad NU, Hasan Basri Sagala, mewanti-wanti peserta untuk tidak membawa atribut nan bermacam-macam, termasuk atribut partai.
"Yang boleh dibawa hanya sajadah dan obat-obatan. Di luar itu jangan. Apalagi membawa bendera alias atribut partai," kata Hasan.
Selain itu, peserta juga hanya diperbolehkan membawa Bendera Merah Putih dan Bendera NU.
(isn)
[Gambas:Video CNN]
Bagikan :