LPEI Dorong UMKM Mendunia Lewat Program Jasa Konsultasi

Trending 7 months ago

Suara.com - Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia kaya bakal komoditas dengan potensi besar untuk menembus pasar ekspor. Namun, tetap sedikit pelaku UMKM nan telah sukses mengantarkan produknya berkompetisi di kancah global.

Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keungan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / Indonesia Eximbank datang untuk mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir nan berkapasitas dan berkekuatan saing dunia agar bisa membawa produknya masuk ke mancanegara. Salah satu diantaranya melalui program Jasa Konsultasi.

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan, Chesna F. Anwar mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia menjadi salah satu peyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Oleh lantaran itu, perlu adanya support kepada UMKM untuk menjajaki pasar ekspor agar dapat meningkatkan kontribusinya.

"Jangan pernah takut mengeksplor produk-produk nan mau dibawa menjadi lokal nan mendunia, lantaran untuk mencari potensinya LPEI bisa bantu," ujar Chesna dalam aktivitas "Bronis UMKM".

Baca Juga: Kapan KUR BRI 2023 UMKM Buka? Ini Persyaratannya

Chesna melanjutkan, sebagai upaya membantu pelaku UMKM menggali potensi produknya, LPEI mempunyai beragam program nan dipayungi oleh Jasa Konsultasi, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Desa Devisa, dan Marketing Handholding.

Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar bisa menghasilkan produk nan berbobot dan dapat bersaing di pasar global. Para peserta bakal diberikan modul-modul unik guna membekali pengetahuan dan keahlian untuk dapat menjadi eksportir baru.

Adapun Desa Devisa merupakan program berbasis community development dengan tujuan untuk mengembangkan potensi komoditas primadona desa sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.

“Ujung dari Desa Devisa itu adalah gimana kita bisa menciptakan devisa itu masuk ke desa dengan produk unggulan sehingga kesejahteraan masyarakat di situ meningkat,” jelas Chesna.

Program lainnya, ialah Marketing Handholding membukakan akses pasar dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui marketplace global, sekaligus pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing.

Baca Juga: Penjualan Produk UMKM Bandung Meningkat 50% Berkat Pendampingan Digital Marketing Sahabat Sandiuno

Pada kesempatan nan sama, Chesna juga menjelaskan beberapa kiat sukses bagi pelaku UMKM nan tertarik terjun ke bumi ekspor. Menurutnya, rasa mau tahu untuk mempelajari pasar-pasar luar negeri merupakan aspek krusial nan perlu diasah oleh calon eksportir.

"Yang saya lihat, UMKM sukses itu adalah nan membuka dirinya untuk mendengarkan terhadap arahan-arahan tentang buyer mereka agar mereka bisa mendiversifikasi produknya agar buyer meminati produk tersebut,” kata Chesna.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya peran mimpi dalam menggerakkan semangat pelaku UMKM, khususnya generasi muda, untuk menjadi eksportir nan mendunia.

“Yang paling kudu dipunyai itu adalah mimpi. Mimpi bahwa adik-adik itu bakal mendominasi bumi lantaran dibalik mimpi itu ada cerita mengenai kerja keras,” tutup Chesna.

Hingga Desember 2022, LPEI telah memberikan training dan pendampingan kepada lebih dari 3.500 pelaku UMKM dan sukses melahirkan 224 eksportir baru nan telah sukses ekspor negara Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat apalagi hingga ke negara-negara di Asia Timur, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Adapun sampai dengan Desember 2022, LPEI telah mencetak 178 Desa Devisa nan terdiri dari beragam klaster, antara lain, kopi, udang, lada, hingga furniture dan home décor.

Source suara.com
suara.com