Lima Penopang Utama Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen di 2022

Trending 7 months ago

CNN Indonesia

Senin, 06 Feb 2023 20:35 WIB

Bagikan :  

BPS catat pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31 persen ditopang sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan dan konstruksi. BPS catat pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31 persen ditopang sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan dan konstruksi. (CNN Indonesia TV)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia sukses tumbuh kuat 5,31 pada 2022 dibandingkan pada 2021 nan hanya di nomor 3,70 persen. Pertumbuhan ekonomi ini apalagi tercatat tertinggi sejak 2013, ialah 5,56 persen.

Tak hanya itu, pada kuartal keempat 2022 perekonomian RI tetap memperkuat di atas 5 persen, ialah 5,01 persen. Meski memang pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan kuartal ketiga 2022 nan terealisasi 5,73 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pertumbuhan nan kuat ini tercermin dari seluruh sektor perekonomian. Hal ini didorong oleh melandainya kasus covid-19 di Tanah Air dan mobilitas nan meningkat.

"Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tumbuh solid di atas 5 persen dengan kuartal I hingga IV tumbuh 5,31 persen," ujarnya dalam konvensi pers, Senin (6/2).

Margo menyebut dari 17 sektor lapangan upaya nan dipantau BPS, semua mengalami pertumbuhan positif. Ada lima leading sector ialah industri, perdagangan, pertanian, pertambangan dan bangunan nan memberikan andil terbesar ke perekonomian juga tercatat membaik kinerjanya dibanding 2021.

Sektor industri pengolahan sukses tumbuh 4,89 persen. Tercermin dari industri makanan dan minuman (mamin) nan tumbuh sebesar 4,90 persen, didorong peningkatan permintaan beberapa komoditas mamin di dalam negeri, serta meningkatnya ekspor kelapa sawit (CPO).

Selain itu, industri logam dasar juga tumbuh 14,8 persen didorong peningkatan kapabilitas produksi di sentra tambang, ditunjang dengan membaiknya nilai komoditas di pasar ekspor.

Sektor perdagangan juga menguat dengan pertumbuhan 5,52 persen. Ini didorong oleh peningkatan perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya nan tumbuh 5,89 persen, serta perdagangan besar dan satuan nan tumbuh 5,44 persen.

Kemudian, sektor pertanian meski tetap dibawa level pra-pandemi, tetapi sudah lebih baik dibandingkan tahun lampau dan tumbuh 2,25 persen di 2022. Kenaikan ini didorong oleh peternakan nan tumbuh 6,24 persen, tanaman hortikultura tumbuh 4,22 persen dan tanaman pangan tumbuh 0,08 persen.

Pertambangan juga sukses tumbuh 4,38 persen. Hal ini dikarenakan sektor tersebut mendapat berkah akibat kenaikan nilai di pasar internasional sepanjang 2022.

Lalu, sektor bangunan tumbuh 2,01 persen dikarenakan mulai kembalinya aktivitas pembangunan, terutama proyek pemerintah setelah covid-19 melandai.

Sementara itu, jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi kuat di 2022 dikarenakan makin banyak masyarakat nan berbelanja. Ini tercermin dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 4,93 persen. Konsumsi rumah tangga merupakan penopang utama perekonomian dalam negeri dengan porsi 51,87 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Dari keseluruhan sisi pengeluaran, BPS melaporkan pertumbuhan tertinggi ada di ekspor dan impor. Ekspor sukses tumbuh 16,28 persen dan impor 14,75 persen.

"Ekspor meningkat lantaran kenaikan nilai komoditas unggulan, di antaranya batu bara, minyak mentah, dan gas alam," pungkas Margo.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Bagikan :  

Source cnnindonesia.com
cnnindonesia.com