Kemnaker: Keahlian dan Keterampilan Tenaga Kerja Solusi Bonus Demografi

Trending 7 months ago

Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan, skill dan keahlian tenaga kerja usia produktif merupakan solusi dalam menghadapi bonus demografi. Sebab, mereka mempunyai daya besar agar bisa menghadapi tantangan dan kejuaraan di pasar kerja.

"Kalau tak dibekali keahilan dan keahlian nan cukup untuk berkompetisi, maka Anda kehilangan kesempatan untuk memenangkan pertarungan di pasar kerja," tutur Anwar saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan I Tahun 2023, di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, di kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/2/2022).

Oleh lantaran itu, Anwar Sanusi meminta peserta PBK memanfaatkan kesempatan training ini sebaik-baiknya dan berupaya semaksimal mungkin saat uji kompetensi.

"Jangan sigap puas dengan kompetensi nan didapatkan dari program pelatihan. Rawat dan kembangkan terus kompetensi nan dimiliki. Ini adalah jendela kesempatan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi dan masa depan anda," ujarnya.

Baca Juga: Viral Kasus PT SAI Tak Bayar Uang Lembur, Bagaimana Cara Menghitung Upahnya?

Anwar Sanusi mengungkapkan, setiap tahun Indonesia menghasilkan angkatan kerja dari lulusan SMA/SMK alias lembaga pendidikan tinggi, program diploma, politeknik maupun unversitas nan jumlahnya mencapai 3 juta orang/setiap tahun. Padahal kapabilitas alias keahlian untuk menampung angkatan kerja dengan pasar kerja belum seimbang.

"Kalau pun berimbang, pasti ada persoalan terutama kesesuaian kompetensi, keahlian antara calon pekerja dengan tuntutan pekerjaan," ujarnya.


Anwar Sanusi menambahkan persaingan tenaga kerja Indonesia saat ini, bukan hanya menghadapi tenaga kerja Indonesia, melainkan juga dengan tenaga kerja di luar Indonesia. Karenanya, untuk memenangkan persaingan tersebut, perlu membekali skill dan keahlian nan cukup kepada tenaga kerja usia produktif agar bisa memenangkan persaingan dunia di pasar kerja.

"Kita tak mungkin menutup pintu Indonesia untuk tak menerima tenaga kerja orang-orang di luar Indonesia lantaran di saat bersamaan, kita pun membanjiri pasar-pasar tenaga kerja di luar negeri. Hanya orang bisa dengan bekal cukup kejuaraan dan mempunyai keahlian khusus, nan bakal memenangkan persaingan tersebut," pungkasnya.

Baca Juga: Parah! PT SAI Apparel Industries Terbukti Tak Bayar Lemburan Karyawan

Source suara.com
suara.com