Indonesia Tak Bisa "Party" Lagi, Harga Batu Bara Ambrol 42%!

Trending 7 months ago

Jakarta, CNBC Indonesia - Batu bara merupakan komoditas ekspor utama Indonesia. Kenaikan tajam harganya pada tahun lampau membikin neraca perdagangan mencetak surplus hingga 32 bulan beruntun. Indonesia pun "party" menikmati "durian runtuh" alias windfall.

Namun, di tahun ini ceritanya bisa berbeda. Sebab nilai batu bara sepanjang tahun ini ambruk hingga lebih dari 42%. Pada Jumat (3/2/2023) batu bara menutup perdagangan di US$ 222,5/ton, melansir info Refinitiv.

Harganya terus merosot hingga kembali ke bawah level sebelum perang Rusia-Ukraina pecah. Seperti diketahui, perang kedua dimulai pada 24 Februari 2022 nan membikin nilai batu bara melambung tinggi dan terus memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Pada 23 Februari 2022 nilai batu bara berada di kisaran US$ 237/ton.

Sementara rekor terakhir tercipta pada 5 September 2022 di posisi US$ 463,75 per ton.Artinya, dari rekor tersebut hingga perdagangan Jumat lampau batu bara jeblok lebih dari 52%.

Saat batu bara mencatat rekor, surplus neraca perdagangan Indonesia pun melonjak. Berdasarkan info dari Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor batu bara nan termasuk dalam bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$ 54,98 miliar sepanjang 2022. Nilai tersebut melesat 67,46% dibandingkan 2021, dan berkontribusi nyaris 20% terhadap total ekspor.

Dengan nilai batu bara nan sekarang ambrol, jika terus bersambung di tahun ini, nilai ekspor tersebut tentunya tidak bakal sebesar tahun lalu. Pemerintah sebelumnya juga sudah memperingatkan bakal penurunan windfall pada 2023.

Terpuruknya nilai batu bara di awal tahun ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya tetap lemahnya permintaan, memadainya pasokan, serta anjloknya nilai gas.

Cuaca semakin hangat di Eropa menyebabkan penggunaan daya untuk pemanas ruangan menjadi tidak besar. Permintaan komoditas daya pun terkena imbasnya.

Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) jatuh 4,2% ke posisi 57,04 euro per mega-watt hour (MWh) pada perdagangan kemarin.

Harga tersebut adalah nan terendah sejak September 2021 alias 15 bulan terakhir. Jebloknya nilai gas alam turut menyeret nilai batu bara nan menjadi sumber daya alternatif.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Gak Ada Matinya, Harga Batu Bara Terbang 4% Lebih!


(pap/pap)

Source cnbcindonesia.com
cnbcindonesia.com