Harga Beras Mahal, Pedagang Pasar: Bulog Tak Becus

Trending 7 months ago

Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan mahalnya harga beras saat ini dikarenakan kesalahan Bulog nan tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu.

"Ini jadi masalah sekarang sehingga bakal mempengaruhi nilai di pasaran, walaupun sudah ada impor tetapi tetap juga proses berkurangnya beras di pasaran itu memang jadi persoalan tersendiri itu nan pertama," kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya dikutip Senin (6/2/2023).

Yang kedua kata dia nilai beras mengalami kenaikan sudah terjadi lebih dari dua bulan lalu, dan saat ini hargnya sudah jauh ditas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Tapi memang tajamnya di dua bulan terakhir sehingga pemerintah memutuskan untuk impor," katanya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Deklarasi Tambah 1 Periode Dihadiri Langsung Jokowi Pada 4 Februari 2023, Benarkah?

Untuk itu, dirinya menyarankan kepada Bulog untuk memprioritaskan masalah nilai beras ini, agar persoalan beras ini bisa di atasi secepat mungkin.

"Fokus saja soal beras tidak usah ngurus nan lain, walaupun begitu kami tetap mengapresiasi langkah bulog untuk melakukan operasi pengendalian nilai sehingga nilai tidak melambung tinggi dan stok tetap ada di pasar," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memerintahkan kepada para anak buahnya untuk melakukan operasi pasar besar-besaran untuk mengatasi mahalnya nilai beras saat ini.

Jokowi pun mengakui bahwa nyaris diseluruh Provinsi di Indonesia nilai beras mengalami kenaikan harga.

"Ini nan sedang kita lakukan operasi pasar oleh Bulog di seluruh provinsi. Baru terus dilakukan meskipun sudah mulai awal Januari dilakukan tapi belum, baru turunnya sedikit. Ini kita minggu minggu ini terus kita lakukan operasi pasar besar-besaran, ya," kata Jokowi saat meninjau Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (2/2/2023.

Baca Juga: Tindaklanjuti Turunnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, Jokowi Panggil Anak Buahnya ke Istana

Diketahui saat ini nilai beras tengah mengalami kenaikan. Kenaikan nilai beras terjadi pada semua jenis, mulai dari premium, medium, dan luar kualitas.

Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan, nilai beras sudah naik di tingkat penggilingan. Untuk kualitas premium saja, pada Januari 2023 nilai di penggilingan sudah naik 15,48% jadi Rp 11.345/kilogram dibandingkan periode Januari 2022.

Kemudian, untuk beras medium juga naik 15,14% dengan nilai di penggilingan sebesar Rp 10.802/kg.

Sedangkan, nilai beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 10.228 per kilogram alias naik sebesar 13,16%.

"Rata-rata nilai beras di penggilingan pada Januari 2023 untuk kualitas premium naik 3,57%, beras kualitas medium naik 4,15% dan luar kualitas naik 4,29%," ujarnya dalam konvensi pers, nan ditulis (2/2/2023).

Sementara, Data BPS mencatat, nilai beras di penggilingan terendah pada kualitas premium sebesar Rp 9.497/kg, kualitas medium Rp 9.008/kg dan luar kualitas Rp 8.849/kg.

BPS juga mencatat, nilai gabah tertinggi di tingkat petani Rp 13.500/kg dan di tingkat penggilingan Rp 13.650/kg.

Berdasarkan provinsi, nilai tertinggi di tingkat petani dan penggilingan berada di provinsi Kalimantan Selatan. Lalu, , nilai terendah di tingkat petani dan penggilingan ialah di Provinsi Sulawesi Utara.

Source suara.com
suara.com