Suara.com - Implementasi tata kelola perusahaan nan baik alias good corporate governance (GCG) menjadi komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI, perihal ini dilakukan guna menjaga upaya nan sehat dan berkelanjutan. Arah dan strategi nan jelas dalam penguatan penerapan GCG selalu diterapkan sebagai bagian dari value untuk seluruh stakeholders.
Dalam aktivitas Peluncuran Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 dan Apresiasi Hasil Penilaian ACGS Tahun 2021 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (31/1/2023), Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan bahwa nan terpenting bagi perusahaan publik seperti BRI dalam penguatan penerapan GCG kudu dimulai dari top management.
“Tentunya dengan komitmen dan visi nan kuat dari pucuk ketua perusahaan. Strong commitment, strong vision dari CEO itu sangat penting. Dalam konteks BRI, kami memandang Pak Sunarso (Direktur Utama BRI) itu jika punya visi luar biasa. Komitmennya adalah tumbuh dan tangguh, jadi kudu sustain. Tidak bakal pernah kita bisa sustain jika kita tidak didukung dengan governance nan baik,” ujarnya.
Selanjutnya, nilai-nilai tata kelola perusahaan nan baik tersebut diinternalisasikan di tubuh organisasi perseroan secara menyeluruh. Penguatan prinsip governance menurutnya tidak bakal pernah datang dari bawah, melainkan dari manajemen tertinggi dalam sebuah perusahaan.
Baca Juga: Dewa United vs Borneo FC, Matheus Pato Ingin Cetak Gol dan Menang
Untuk merealisasikan perihal itu, setidaknya ada tiga perihal dominan nan perlu direalisasikan oleh perseroan. Pertama, peran dari jejeran direksi. Aspek kedua adalah transparansi, dan nan ketiga adalah gimana perseroan menghargai seluruh stakeholders melalui value nan diberikan perusahaan.
Agar perseroan selalu bisa memberikan value bagi stakeholders-nya, Solichin menegaskan ada tiga prinsip utama nan perlu diorkestrasikan. Pertama adalah koordinasi dengan beragam pemangku kepentingan. Kedua adalah menjaga komunikasi nan baik, sedangkan nan ketiga adalah kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan.
Regulator, lanjutnya, bisa memberikan support dari sisi kebijakan nan mendukung industri alias kebijakan nan mendukung bursa sehingga bisa lebih bergairah. Dari sisi pemerintah, bisa menghadirkan insentif nan turut mempercepat penguatan GCG di Tanah Air.
Di sisi lain, Solichin pun berambisi penerapan GCG nan kuat tak hanya dilakukan di industri perbankan saja. Berbagai macam sektor industri melantai di Bursa Efek Indonesia kudu menerapkan GCG dengan tepat.
Seperti diketahui, BRI sukses meraih ranking bergengsi dari Asean Corporate Governance Scored Card alias ACGS untuk perusahaan tercatat dengan memuncaki Top 3 Public Limited Company (PLCs) di Indonesia.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Sengit dan Sarat Drama, Persis Curi Kemenangan 3-2 dari Kandang Madura United
Selain itu, BRI juga meraih penghargaan di kategori ASEAN Asset Class PLCs.
Prestasi nan membanggakan tersebut menjadi corak pencapaian dan hasil dari komitmen perseroan untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG. Hal ini juga tak terlepas dari peran dan kontribusi Insan BRILian alias pekerja BRI di seluruh Tanah Air.