Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Senin (6/2/2023)
Per pukul 09:56 WIB, IHSG melemah 0,37% ke posisi 6.886,22. IHSG kandas memperkuat di level psikologis 6.900 dan kembali diperdagangkan di level psikologis 6.800 pagi hari ini.
Beberapa saham menjadi penahan laju pergerakan indeks pada perdagangan sesi I hari ini, sehingga IHSG terkoreksi pagi hari ini.
Berikut saham-saham nan menjadi pemberat (laggard) IHSG hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bayan Resources | BYAN | -5,35 | 18.675 | -1,71% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | -3,80 | 121 | -2,42% |
Merdeka Copper Gold | MDKA | -2,04 | 4.550 | -2,15% |
Kalbe Farma | KLBF | -1,98 | 2.130 | -2,29% |
Telkom Indonesia | TLKM | -1,22 | 3.860 | -0,52% |
Bank Negara Indonesia | BBNI | -1,44 | 9.200 | -1,08% |
Sumber Alfaria Trijaya | AMRT | -0,97 | 2.970 | -0,67% |
Sumber: Refinitiv & RTI
Saham emiten batu bara dengan kapitalisasi pasar di bursa terbesar ketiga ialah PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi pemberat terbesar pagi hari ini ialah mencapai 5,35 indeks poin.
Kemudian disusul PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) nan membebani IHSG sebesar 3,8 indeks poin dan ada juga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) nan memperberat indeks sebesar 2,04 indeks poin.
IHSG pada pagi hari ini condong mengikuti bursa saham referensi global, ialah bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, nan ditutup tergelincir pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones ditutup melemah 0,38%, S&P 500 ambles 1,04%, dan Nasdaq Composite ambruk 1,59%.
Tergelincirnya Wall Street terjadi setelah dirilisnya info tenaga kerja AS nan tetap cukup kuat dan membikin pasar kembali pesimis lantaran inflasi berpotensi terus di level tinggi meski terus melandai dan membikin bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berpotensi menahan suku kembang acuannya mendekati level 5%.
Secara mengejutkan perekonomian Negeri Paman Sam bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 517 ribu orang sepanjang Januari 2023, berasas info dari Departemen Tenaga Kerja AS. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi di atas survei Reuters sebanyak 185 ribu orang.
Kemudian, tingkat pengangguran nan diprediksi naik menjadi 3,6%, malah turun menjadi 3,4%. Rata-rata bayaran per jam tetap tumbuh 4,4% (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari prediksi 4,3%.
Di lain sisi, penanammodal di dalam negeri condong wait and see jelang rilis info pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal IV-2022.
Data pertumbuhan ekonomi alias produk domestik bruto (PDB) RI diprediksi kan mencapai 5,03% (year-on-year/yoy) menurut konsensus pasar nan dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi.
Adapun prediksi Reuters apalagi lebih rendah, ialah 4,84%. Jika realisasi kurang dari 5% alias apalagi di bawah polling Reuters, bakal memberikan akibat negatif bagi pasar finansial Indonesia.
Namun, efeknya hanya bakal terasa di awal pekan saja lantaran pelaku pasar saat ini berfokus pada pertumbuhan ekonomi tahun ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bermaksud membujuk pembaca untuk membeli, menahan, alias menjual produk alias sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun untung nan timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Duh! Gara-Gara Saham Ini, IHSG Jadi Naik Tipis-Tipis
(chd/chd)